PERPUSTAKAAN NGUDI KAWRUH
Home » » Sejarah Singkat Beridirinya Perpustakaan

Sejarah Singkat Beridirinya Perpustakaan

PERPUSTAKAAN DESA NGUDI KAWRUH 
GUNUNG KIDUL
Gedung Perpustakaan Lama
       Dalam rangka meningkatkan kecerdasan kehidupan masyarakat perlu ditumbuhkembangkan budaya gemar membaca melalui pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat, mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional.
       Perpustakaan desa “Ngudi Kawruh” merupakan perpustakaan desa pertama di Kabupaten Gunungkidul yang didirikan oleh Pemerintah Desa Pundungsari bersama Yayasan LIA Jakarta dan diresmikan oleh Bupati Gunungkidul Bapak Drs. Yutikno pada tanggal 20 November 2000 dimana saat itu masih minimnya koleksi, sarana / prasarana serta kurangnya masyarakat gemar baca, mendorong untuk meningkatkan daya tarik melalui sarana dan prasarana yang memadai.
Gedung Perpustakaan Baru
      Buku sebagai sumber informasi menjadikan seseorang tidak lagi tergantung pada penuturan seseorang secara lisan. Oleh karena makin banyaknya buku yang terbit dan beredar dalam suatu masyarakat, maka timbullah keperluan untuk penyimpanannya dalam sistem yang berbentuk perpustakaan. Kehadiran Perpustakaan merupakan tuntutan mutlak bagi tiap  masyarakat yang ingin menjadikan warganya bukan saja kaya informasi (well-informed)  dan terdidik baik (well-educated), melainkan makin canggih wawasannya (sophisticated).
          Untuk mengimbangi dampak yang sedemikian maju maka Perpustakaan harus menyediakan bahan bacaan yang dapat menjadi sumber informasi dan pengetahuan bagi khalayak pembaca. Perpustakaan tentu bukan saja merupakan “penggudangan buku” (Ware housing of the book), melainkan juga menjadi tempat  penyimpanan buku dan bahan bacaan lainnya yang efektif fungsinya sebagai sumber informasi, edukasi, dan rekreasi. Perpustakaan suatu jenjang pendidikan (school library, university library) tentu menyediakan buku dan bahan bacaan yang berbeda dengan apa yang disimpan oleh Perpustakaan umum (public library), demikian juga Perpustakaan suatu wilayah (provincial library) menyediakan bahan pustaka yang berbeda dengan apa yang tersedia dalam Perpustakaan pedesaan (country library). Pendeknya, Perpustakaan sebaiknya dirancang sesuai  dengan minat dan kepentingan khalayak dalam kawasan tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar